KOMPAS.com - Dalam Asian Financial Forum (AFF) 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membagikan keberhasilan peran digital dalam menangkap peluang bisnis di Tanah Air.
Dalam forum finansial terkemuka di Asia tersebut, Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan bahwa transformasi digital bisnis telah mengubah cara perseroan dalam mendekati dan menangani.
Dalam forum tersebut, ia turut mempromosikan potensi besar Indonesia di antara pasar keuangan global.
Potensi tersebut mencakup bonus demografi dari penduduk usia produktif, penetrasi kredit rumah tangga yang masih rendah dibandingkan dengan produk domestik bruto (GDP) nasional, serta perkembangan penetrasi digital yang sangat menjanjikan.
Oleh karenanya, Darmawan membawa Bank Mandiri untuk menggali potensi-potensi tersebut melalui berbagai penawaran digital unggulan.
Baca juga: Pemerintah Genjot Layanan Imigrasi Berbasis Digital, Yasonna: Banyak yang Memuji
"Pada masa pandemi Covid-19, Bank Mandiri menyadari bahwa digitalisasi merupakan kunci untuk tetap relevan dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif kepada nasabah. Dalam proses transformasi digital ini, bank dengan kode saham BMRI berfokus pada tiga aspek utama, yaitu manusia, sistem, dan budaya," ujarnya dalam pernyataan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/1/2024).
Ia menuturkan inilah yang mendorong bank bersandi saham BMRI untuk terus berkembang dari bank konvensional menjadi salah satu bank digital terkemuka di Indonesia.
Pada bulan Oktober 2021, perseroan telah meluncurkan Livin’ by Mandiri bagi nasabah ritel dalam menjawab kebutuhannya.
Sejak diluncurkan Livin’ by Mandiri, Bank Mandiri telah mengembangkan lebih dari 100 fitur untuk memanjakan nasabah.
Baca juga: Transaksi Pakai BRImo, 15 Nasabah Ini Menangkan Mobil Listrik Keren!
Kini, layanan tersebut telah memiliki puluhan juta pengguna bulanan, meningkat lebih dari lima kali lipat hanya dalam waktu dua tahun.
Bahkan, Livin’ by Mandiri kini melayani puluhan ribu transaksi per detik secara rutin.
Selain itu, kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan untuk memastikan kenyamanan nasabah bertransaksi secara digital, menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu aplikasi perbankan seluler dengan kapasitas tertinggi di dunia.
“Namun pada akhirnya, teknologi hanyalah sebuah alat. Tanpa literasi keuangan, transformasi digital yang kami lakukan tidak akan berhasil. Oleh sebab itu, kami konsisten merilis literasi keuangan secara luas dan secara nasional, memberdayakan semua orang mulai dari petani di desa terpencil hingga pengusaha muda yang memulai bisnisnya sendiri,” jelas Darmawan.
Baca juga: Begini Cara Kementerian KP Lahirkan Pengusaha Muda di Sektor Kelautan dan Perikanan
Selain itu, ia menyadari pentingnya melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari regulator, pemangku kebijakan, hingga ekosistem digital lainnya, seperti pelaku e-commerce.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga memanfaatkan analisis data untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan nasabah seiring menjaga kualitas aset.
Untuk diketahui, AFF adalah salah satu forum keuangan terbesar di Asia yang mempertemukan lebih dari 7.000 peserta, termasuk individu berpengaruh dari pemerintah, pelaku sektor keuangan, dan komunitas bisnis global dari 70 negara secara hybrid.
Event tersebut bertujuan untuk membahas dan mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan fintech dan strategi bisnis, sekaligus memperluas jaringan.
Baca juga: Siapkan Infrastruktur, OJK Masih Tutup Izin Pendaftaran Fintech Lending Baru
AFF juga menjadi platform untuk ratusan pertemuan one-on-one antara pengelola aset dan potensial mitra dari berbagai bisnis di seluruh dunia, guna mengeksekusi berbagai proyek dan investasi di sektor-sektor seperti tekfin, lingkungan hidup, energi dan teknologi bersih, pertanian dan pangan, teknologi kesehatan, infrastruktur, real estate, dan sektor lainnya.
Event ini juga menjadi ajang pameran Fintech Showcase dan InnoVenture Salon yang menampilkan berbagai inovasi keuangan, ide bisnis revolusioner yang bertujuan untuk mempromosikan kolaborasi bisnis dan memberdayakan wirausahawan dan startup.
Sebagai informasi, acara tersebut juga didukung oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), yang secara aktif mengundang partisipasi dan keterlibatan pelaku usaha Indonesia untuk menjajaki peluang bisnis dengan mitra global.