KOMPAS.com - Bank Mandiri berkomitmen terus membantu bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM) untuk naik kelas.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh bank bersandi saham BMRI itu adalah dengan kembali menghadirkan inkubasi bisnis bagi pelaku UMKM melalui inisiatif Mandiri Digipreneur Hub (MDH).
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar berharap, MDH bisa membantu mengoptimalkan transformasi digital dan pengelolaan keuangan UMKM.
Sejak digelar pertama kali pada 2022, inisiatif MDH hingga saat ini telah diikuti lebih dari 600 pelaku UMKM di berbagai sektor, seperti fesyen, kuliner, kerajinan, jasa, dan lainnya.
Untuk bergabung dengan UMKM Binaan Mandiri, pelaku UMKM harus memiliki aplikasi Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant by Mandiri.
Baca juga: Wujudkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Ajak Pelajar SLB Pangudi Luhur Belajar Finansial
Kedua aplikasi tersebut ditujukan untuk mendorong UMKM meningkatkan transaksi secara digital, seperti pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Alexandra mengatakan, MDH menjadi kontribusi nyata Bank Mandiri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Program inkubasi bisnis itu juga diharapkan bisa memperluas akses kepada layanan jasa keuangan (access to finance) bagi masyarakat.
“Melalui MDH, Bank Mandiri ingin berperan meningkatkan kewirausahaan digital UMKM, sehingga dapat mereka kembangkan dengan lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (13/6/2024).
Peraih gelar MBA dari Boston University tersebut menambahkan, MDH membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk saling berjejaring dan berkolaborasi.
“MDH memberikan kesempatan pelaku usaha untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan menghasilkan inovasi baru,” ujar perempuan dengan kinerja mentereng saat mengelola segmen corporate banking sehingga diberi mandat sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri itu.
MDH juga memberikan dukungan akses ke finansial berupa pendanaan seperti pinjaman kredit usaha rakyat (KUR), kredit usaha mikro (KUM) dan lainnya.
“Melalui pemberian KUR atau KUM, Bank Mandiri melalui MDH juga mengedukasi UMKM cara mengelola keuangan supaya dianggap mampu menerima modal tambahan untuk mengembangkan usaha mereka,” papar Alexandra.
Tak hanya itu, MDH turut menyediakan bantuan pengurusan perizinan berusaha dengan menggandeng INAmikro untuk membuatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) tanpa pungutan biaya.
Demi membangun ekosistem bisnis berkelanjutan, MDH juga membantu UMKM mendapatkan sertifikasi lingkungan, seperti ISO 14001.
Baca juga: Targetkan Capaian Karbon Netral, Bank Mandiri Gencarkan Penggunaan Platform Digital Carbon Tracking
Sertifikasi itu bertujuan untuk memantik rasa percaya konsumen terhadap suatu produk atau jasa lantaran memiliki kesadaran lingkungan.
Tersedia pula pelatihan di bidang-bidang lain, seperti pemasaran produk, pengemasan, perencanaan keuangan, dan pengembangan bisnis.
Kegiatan inkubasi bisnis ini membuahkan hasil. Salah satu binaan MDH, Ngopi Serius, menjadi peserta pada awal 2023.
Usaha kopi itu mendapatkan pelatihan legalitas usaha, pemasaran digital, pembuatan profil usaha, dan penggunaan platform e-commerce.
Setelah bergabung, Ngopi Serius mencatatkan peningkatan laba berkat pemesanan yang meningkat dari pelanggan umum maupun dari kementerian dan badan usaha milik negara (BUMN).
Jenama usaha kopi itu pun merambah pasar nasional dengan branding produk sendiri yang lebih matang.
Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) Center Bank Mandiri Dadang Suryadi menambahkan, MDH terbuka membina UMKM di mana pun asal pelaku usaha menyanggupi hadir di lokasi pelatihan.
Kegiatan inkubasi bisnis itu diadakan di sekitar Solo Raya, yaitu Solo, Boyolali, Sragen, dan Wonogiri, khususnya Solo.
“Adapun, Bank Mandiri melalui MDH menggaet kerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah lain untuk melancarkan kegiatan,” ungkapnya.
Beberapa lembaga pemerintahan yang dimaksud, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Solo Technopark, dan komunitas UMKM di Solo.
Dadang menyebutkan, MDH merupakan salah satu inisiatif Bank Mandiri membangun ekosistem bisnis berkelanjutan, baik secara sosial maupun lingkungan.
Bank Mandiri berkomitmen meningkatkan akses keuangan pada kelompok yang kurang mendapatkan layanan finansial (underserved groups), seperti masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) ataupun unbaking.
Komitmen itu adalah bagian dari upaya mewujudkan visi Bank Mandiri sebagai “Indonesia´s Sustainability Champion.”
Inisiatif Mandiri Digipreneur Hub merupakan bagian dari pelaksanaan kerangka environment, social, and governance (ESG) Bank Mandiri, khususnya pada pilar sustainability beyond banking.