KOMPAS.com - Bank BRI menyalurkan bantuan berupa sarana dan prasaran pendidikan pondok pesantren senilai Rp 100 juta kepada Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2019).
Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank BRI Suprajarto kepada Ketua Yayasan Bani Agung Syuhada, Lilis Padimah. Selain bantuan, Suprajarto menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama 1.000 santri.
Pada kesempatan itu pula, BRI memberikan Tali Asih berupa tunjangan hari raya (THR) senilai Rp 100 juta kepada para santri yang tinggal di lingkungan ponpes. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli.
Kali ini CSR BRI Peduli menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Safari Ramadhan 1440 Hijriah, yang mengunjungi dan membagikan sejumlah bantuan di beberapa pesantren di Indonesia.
Kegiatan yang mengusung tema "Menjalin Ukhuwah Menggapai Berkah" ini, diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian BRI terhadap warga masyarakat, khususnya di kalangan pesantren. Tujuannya agar para santri dapat ikut merasakan kebahagiaan Ramadhan bersama Bank BRI.
"Kami akan selalu memanfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai salah satu momentum untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dan terus menyampaikan pesan kebaikan yang dikemas dalam kegiatan CSR BRI Peduli," terang Suprajarto, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai informasi, BRI telah melaksanakan beberapa kegiatan CSR BRI Peduli sejak awal bulan Ramadhan lalu. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu, pembagian sembako sebanyak 64.000 paket di sejumlah wilayah di Indonesia dengan total bantuan Rp 12,6 miliar.
Dilaksanakan juga kegiatan berbuka bersama 7.300 anak yatim. Pada 28 Mei 2019 mendatang, BRI akan menggelar ' Mudik Bersama BAnk BRI' yang melibatkan 15.000 pemudik dari kalangan nasabah BRI di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Sejumlah TKI yang merupakan nasabah BRI di unit kerja luar negeri juga akan turut serta. Mudik bersama ini nantinya akan dilaksanakan dengan 4 moda transportasi, yaitu bus, kapal laut, kereta api, dan pesawat.
"Harapan kami, mudik ini dapat meringankan para nasabah untuk dapat pulang ke kampung halaman mereka masing-masing," pungkas Suprajarto.