KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk optimistis momentum pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut.
Guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri semakin aktif mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Senior Vice President (SVP) Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Ashraf Farahnaz mengatakan, pihaknya sampai dengan akhir Agustus 2023 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 20,52 triliun kepada lebih dari 195.000 debitur di seluruh Indonesia.
“Penyaluran KUR merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/10/2023).
Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam zona positif. Kondisi ini juga diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen secara year-on- year (yoy) dan 3,86 persen quartal-to-quartal (qtq).
Baca juga: Penyaluran Dana Bergulir LPDB UMKM Per Oktober Capai Rp 1,24 Triliun
Ashraf mengungkapkan, Bank Mandiri optimistis sektor UMKM punya peluang besar untuk tumbuh selaras dengan komitmen pemerintah.
“Kami berharap dengan adanya KUR, para pelaku UMKM dapat memperluas usahanya, meningkatkan omzetnya, dan menciptakan lapangan kerja baru. Kami juga terus melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para debitur KUR agar mereka dapat mengelola usahanya dengan baik dan profesional,” ujarnya.
Apabila dirinci, lanjut Ashraf, penyaluran KUR Bank Mandiri 2023 telah mencapai 42,76 persen dari target KUR yang dialokasikan oleh pemerintah.
Realisasi KUR tersebut sebagian masuk ke sektor produksi sebesar 62,07 persen atau Rp 12,7 triliun, meningkat dari periode 2022 sebesar 59,73 persen.
Baca juga: Upeti untuk Sang Mantan Menteri Pertanian, Diduga untuk Bayar Kartu Kredit dan Cicil Alphard
Sektor pertanian dalam penyaluran KUR Bank Mandiri menyumbang 32,59 persen atau sebesar Rp 6,87 triliun. Disusul sektor jasa produksi dan industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 20,17 persen dan 7,33 persen dari total realisasi KUR perseroan.
“Fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri adalah sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, mulai dari pertanian, perikanan, industri pengolahan maupun jasa-jasa produksi,” ujar Ashraf.
Dalam penyaluran tersebut juga didukung sinergi dari seluruh bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerja sama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce.
Selain penyaluran KUR yang terus ditingkatkan, Bank Mandiri juga konsisten menjaga posisi rasio non-performing loan (NPL) KUR berada di level terjaga.
Baca juga: Penyaluran KUR Bank Mandiri Tembus Rp 20,52 Triliun hingga Agustus 2023
Tercatat sampai Agustus 2023, rasio NPL KUR Bank Mandiri terjaga di level 1,18 persen.
Tak hanya di kota besar, Bank Mandiri juga injak gas penyaluran KUR di wilayah. Salah satunya di Region I (Sumatera I), dengan realisasi KUR sebesar Rp 2,27 triliun kepada lebih dari 20.000 debitur.
"Saat ini perekonomian masyarakat sudah menunjukkan perbaikan dan terus meningkat. Kami berharap tren ini dapat terus berkembang sehingga memberikan dampak positif pada sektor usaha lainnya, seperti pariwisata dan sektor produksi yang menjadi keunggulan wilayah Sumatera Utara (Sumut),” jelas Ashraf.
Dengan optimalisasi bisnis didukung oleh layanan digital, lanjut dia, pihaknya optimistis mampu mempercepat penyaluran KUR Bank Mandiri.
“Kami berharap penyaluran KUR dapat berjalan maksimal sampai dengan akhir 2023. Dengan begitu, Bank Mandiri dapat menjangkau lebih banyak calon debitur yang membutuhkan KUR untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang lebih baik,” ujar Ashraf.
Baca juga: Wapres Sebut Pelaku UMKM Harus Disadarkan untuk Adaptasi dengan Zaman
Selain penyaluran KUR, Bank Mandiri juga terus mendorong penguatan UMKM melalui inovasi digital.
Selaras dengan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Bank Mandiri, yaitu Menuju Masa Depan, bank berkode emiten BMRI ini merilis aplikasi Livin’ Merchant by Mandiri yang akan menjadi jembatan transaksi pembayaran digitalisasi merchant UMKM.
Sejak diluncurkan pada 12 Juni 2023, Livin’ Merchant telah memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan potensi usahanya.
Menjadi aplikasi kasir alias point on sale (POS), Livin’ Merchant didesain untuk membantu UMKM memberikan pengalaman bertransaksi yang menguntungkan pelanggan saat berbelanja produk pilihan.
Baca juga: Intip Beragam Solusi dari Shopee untuk Bantu Produk UMKM Mendunia
Pertama, pelaku UMKM dapat melakukan registrasi secara digital (fully digital onboarding) dalam kurun waktu 15 menit.
Kedua, setelah registrasi, pelaku UMKM dapat langsung menerima pembayaran transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari berbagai Bank dan e-wallet.
Ketiga, pelaku UMKM juga dapat menikmati biaya transaksi 0 persen.
Terakhir, pelaku UMKM dapat melakukan pencairan dana di hari yang sama hingga tiga kali sehari, sehingga modal bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan usaha.
Kehadiran Livin’ Merchant juga diyakini akan dapat menjawab berbagai tantangan dan persoalan dari layanan POS yang sudah ada di pasaran saat ini.
Baca juga: Bapanas Bantah Penerapan HET Tak Efektif Turunkan Harga Beras di Pasaran
Aplikasi tersebut disiapkan untuk menjadi selling point andalan sebagai upaya memperluas literasi bagi pelaku UMKM khususnya di urban area.
Selain itu, dengan menggunakan Livin’ Merchant, para pelaku UMKM bisa menikmati layanan POS tanpa biaya berlangganan.
Sebagai informasi, potensi ekonomi digital di Indonesia hingga 2030 diperkirakan dapat mencapai Rp 4.531 triliun atau terbesar se-Asia Tenggara.
Dengan adanya digitalisasi proses bisnis, pemerintah merasa optimis UMKM Indonesia dapat menangkap peluang tersebut.
Baca juga: Ini Cara Maba UM Surabaya Sampaikan Aspirasi Pemilu 2024 yang Damai
Sejalan dengan aspirasi pemerintah, hadirnya Livin’ Merchant diharapkan mampu berkontribusi positif meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM.
Semakin digital pelaku UMKM pengguna Livin’ Merchant, maka makin terbuka peluang akses pendanaan untuk meningkatkan potensi usaha mereka.
Peran serta Bank Mandiri untuk terus mendorong para pelaku UMKM agar selalu naik kelas konsisten dibuktikan dengan memberikan akses terhadap pembiayaan modal kerja.
Hingga akhir Agustus 2023, total baki debet UMKM Bank Mandiri telah mencapai Rp 121,3 triliun, realisasi ini tumbuh sebesar 7,8 persen secara YoY dengan kualitas kredit yang terjaga.