KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) terus berupaya melakukan peningkatan kompetensi dan profesionalitas karyawan di lingkungan BUMN.
Komitmen itu diharapkan mampu menjadikan BUMN sebagai tempat untuk berkembang bagi para insan BUMN, sekaligus meningkatkan kinerja BUMN agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, BUMN terus menginisiasi berbagai program pengembangan kemampuan, kepemimpinan, bisnis, dan interpersonal. Salah satunya dihadirkan melalui program BUMN School of Excelence ( BSE) yang diresmikan pada Sabtu (27/10/2023).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatkan, pihaknya optimis BSE dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) dan memperkuat peran BUMN hingga di kancah global.
"Ini bukan sekadar sebuah program pengembangan dan lembaga pendidikan, melainkan sebuah amanah untuk kami mengantarkan generasi Indonesia menuju level global. Ini sebuah keterpanggilan kami untuk (mewujudkan visi) Lead Indonesia, Transform the Nation,” ujar Kartika dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (29/10/2023).
Baca juga: BEI: Emiten BUMN dan Anak Usahanya Berkontribusi Rp 33 Triliun ke APBN
Kartika menjelaskan, BSE merupakan pengembangan dari program BUMN Leadership and Management Institute (BLMI) yang dibentuk oleh Kementerian BUMN pada 2021. Program ini mengusung visi untuk menjadi "pabrik" yang mencetak pemimpin untuk Indonesia.
Sejak dua tahun pertama diresmikan, BLMI telah menyelenggarakan berbagai program Leadership BUMN, seperti On Boarding Direktur dan Komisaris, CFO School, GRC Master Class, CBDO School, serta CHRO School.
Jumlah peserta program tersebut mencapai 2.800 orang serta melibatkan 54 fasilitator, ahli, dan praktisi.
Dalam pelaksanaannya, BLMI merangkul berbagai mitra strategis dalam dan luar negeri. Beberapa aktivitas juga dikoordinasi oleh Bank Mandiri dan didukung oleh Telkom Indonesia, Pertamina, Wijaya, serta Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
“Melihat keberhasilan fase awal BLMI, serta memperhatikan kondisi terkini dan tantangan kompleks di masa depan, Kementerian BUMN pun berinisiatif mengubah BLMI menjadi BUMN School of Excellence (BSE) untuk menjamin pengembangan kepemimpinan di lingkungan BUMN yang terus menerus, terstruktur, dan lebih luas,” imbuh Kartika.
Baca juga: Erick Thohir Targetkan 88 Proyek Strategis BUMN Rampung di 2024
Dengan demikian, Kartika mengumumkan bahwa BSE telah menjadi entitas legal yang permanen berdasarkan persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Rabu (30/8/2023).
Sementara itu, Ketua Pengurus BSE Agus Dwi Handaya mengungkapkan, BSE akan menjalankan fungsi dan perannya melalui lima strategi utama. Sebagian strategi pun telah direalisasikan pada program BLMI.
Strategi pertama adalah Synergy Ecosystem. Strategi ini memanfaatkan kolaborasi antara Kementerian BUMN, perusahaan BUMN, dan FHCI untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, mulai dari infrastruktur, modul, hingga konten pembelajaran.
Strategi kedua adalah Strategic Partnership, yaitu memperluas kemitraan khususnya dengan institusi global. Tujuannya, menciptakan standar dan praktik pendidikan terbaik di BSE.
Baca juga: Gandeng BUMN dan Pemda, Kementan Bertekad Kembalikan Kejayaan Kakao
Ketiga, Organisasi dan Manajemen Profesional. Strategi ini fokus menyiapkan tim, organisasi, dan infrastruktur digital yang profesional untuk menciptakan sistem pendidikan yang berstandar global dan berkelanjutan.
Kemudian, strategi keempat adalah Alignment The Program. Melalui strategi ini, BSE akan menyelaraskan setiap program pendidikan dengan agenda dan tujuan BUMN untuk mengembangkan kepimpinan SDM.
Strategi terakhir adalah Research Capability atau Kemampuan Penelitian. Pada strategi ini, BSE fokus membangun kemampuan riset dan pengkajian jangka panjang peserta untuk mendukung program kepemimpinan BUMN yang dinamis, relevan, dan berkelanjutan.
"BSE mengusung visi sebagai Nurturing Leaders For Indonesia With Global Standard and Local Wisdom. Kami menerjemahkan visi tersebut melalui misi utama, yaitu melahirkan dan membentuk leader BUMN yang mampu berperan seimbang atau ambidex," kata Agus.
Agus menambahkan, pemimpin BUMN diharapkan mampu mengemban setidaknya tiga peran utama, yaitu sebagai agen pembangunan dan pencipta nilai, pemimpin bisnis, serta pemimpin SDM yang strategis agar mampu memimpin transformasi di masa depan.
Baca juga: Didukung Kementerian BUMN, Pembangunan Tol Trans Sumatera Kian Progresif
"Dengan demikian, nantinya, (leader BUMN) akan mampu memimpin Indonesia dan transform the nation,” ujarnya.
Saat ini, kata Agus, ada dua program BSE yang sedang berlangsung. Program pertama adalh Chief Human Resources Officers (CHRO) School yang diikuti oleh 98 CHRO BUMN.
Kemudian, program kedu adalah BSE Business Essentials yang akan terbagi menjadi lima batch, di mana saat ini batch pertama sedang berlangsung.
"Adapun, program berikutnya bakal digelar pada akhir tahun ini dan awal tahun depan, termasuk Top Talent BOD-1 dan CEO Excellence Forum," tandas Agus.