KOMPAS.com - Bank Mandiri berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan produktif demi mendorong keberlanjutan perusahaan.
Upaya tersebut selaras dengan Surat Edaran (SE) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SE-3/MBU/04/2022 tentang Kebijakan Berperilaku Saling Menghargai di Tempat Kerja atau Respectful Workplace Policy (RWP) di Lingkungan BUMN.
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan, Bank Mandiri telah memiliki aturan/pedoman yang mengedepankan sikap saling menghormati, bebas dari diskriminasi, kekerasan maupun pelecehan untuk menjalankan RWP.
“Selain melindungi harkat dan martabat manusia, tujuan implementasi RWP juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (2/11/2023).
Agus menambahkan, kebijakan tersebut juga sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG), khususnya pada aspek sosial.
Baca juga: Fokus pada ESG, Sustainable Loan Bank Mandiri Capai Rp 253 Triliun
Pada aspek sosial tersebut, inisiatif yang sejalan dengan pelaksanaan RWP adalah Human Rights, yakni bagaimana perusahaan mengelola dan menghormati hak asasi manusia (HAM) dalam kegiatan operasional.
Bank Mandiri menerima serta memperlakukan karyawan dengan setara tanpa memandang latar belakang etnis, jenis kelamin (gender), agama, maupun suku.
Kebijakan kesetaraan dan keberagaman tersebut diterapkan sejak awal proses penerimaan karyawan, kemudian dilanjutkan dalam sistem pelatihan dan promosi.
“Kami percaya, keberagaman yang inklusif dapat meningkatkan kreativitas para Mandirian,” ujarnya.
Agus berharap, produktivitas Mandirian semakin meningkat dan terus memberikan layanan terbaik sehingga mampu mewujudkan visi Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah.
Baca juga: Aset Bank Mandiri Tembus Rp 2.007 Triliun
Terkait kesetaraan, Bank Mandiri membuka kesempatan yang sebesar-besarnya bagi karyawan perempuan untuk berkarya.
Bank bersandi saham BMRI itu memastikan seluruh pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki seluruh jabatan yang ada beserta seluruh kompensasi dan benefitnya.
Hal itu tercermin dari jumlah karyawan perempuan berkontribusi sebanyak 52 persen dari total SDM perseroan.
Kemudian, pejabat perempuan level assistant vice president hingga direktur menyumbang 46 persen.
Tak sampai di situ, perbandingan gaji dan fasilitas karyawan laki-laki dan perempuan setara 1:1 karena didasarkan pada kinerja.
Lebih jauh, bank berlogo pita emas itu mendukung para karyawan perempuan melalui inisiatif Srikandi Mandiri.
Baca juga: Tumbuh 27,4 Persen, Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp 39,1 Triliun
Beragam kegiatan yang mendukung inisiatif tersebut, antara lain sesi kepemimpinan perempuan, program mentoring bagi para perempuan, dan lainnya.
Selanjutnya dalam mendukung penerapan RWP, Bank Mandiri juga sudah memiliki whistle blowing system (WBS), yang juga mendukung perlindungan bagi pelapor.
Dalam menindaklanjuti adanya diskriminasi, kekerasan, maupun pelecehan, Bank Mandiri telah bersosialisasi kepada seluruh Insan Mandiri bahwa perusahaan membuka kanal pengaduan dalam bentuk website khusus di internal.
“Dari kanal pengaduan tersebut, kami akan langsung menindaklanjuti laporan yang masuk, melakukan pendampingan secara terpisah antara pihak terlapor dan pelapor, serta menjamin kerahasiaan data dan informasi terkait pelaporan tersebut,” ungkap Agus.
Jika terbukti adanya bentuk pelanggaran, Bank Mandiri akan melakukan penindakan dan memberikan sanksi sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
Baca juga: Rektor Udayana Akui Ada Mahasiswa Titipan lewat Jalur Mandiri: Rekomendasi Mitra Strategis
Lebih lanjut, bank dengan kode saham BMRI itu mengembangkan program Well-Being yang telah terintegrasi demi menjaga lingkungan kerja yang sehat bagi karyawan, baik fisik maupun psikologis.
Adapun program Well-Being mencakup empat bagian yang terdiri dari psychological, physical, financial, dan lingkungan kerja (workplace).
Bentuk program Well-Being itu, antara lain tele-counselling dengan psikolog, telemedicine dengan dokter umum, dan berbagai pelatihan tentang personal finance.
Bank Mandiri menyadari bahwa karyawan merupakan aset penting sekaligus ujung tombak perusahaan dalam menciptakan produk dan inovasi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menangani seluruh proses bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, kata Agus, Bank Mandiri bertekad menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Baca juga: Dorong Masyarakat Desa Mandiri Energi, Strategi Terkini PHE Tekan Emisi
“Kesehatan fisik dan psikologis karyawan juga ikut mendorong semangat kerja dan kesejahteraan karyawan sehingga berdampak positif pada produktivitas dan pertumbuhan usaha berkelanjutan,” tuturnya.