KOMPAS.com - Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark atas penerapan sistem manajemen inovasi yang telah sesuai dengan standar internasional.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, sertifikasi itu bukan karena Bank Mandiri baru mulai berinovasi, tetapi karena konsisten melakukannya.
Dia menyebutkan, Bank Mandiri mengeksplorasi potensi dan mencoba hal-hal baru yang transformatif, baik dari segi pelayanan, digitalisasi, maupun produk yang dikembangkan, seperti Livin’, Kopra, dan Smart Branch.
Sigit mengatakan, pihaknya senantiasa meningkatkan pelayanan agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Baca juga: Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings
Menurutnya, tidak ada jalan pintas dalam berinovasi sehingga Bank Mandiri percaya pada kekuatan transformasi berkelanjutan.
“Setiap langkah yang kami ambil, baik dalam digitalisasi maupun pengembangan produk, adalah upaya kami untuk tetap relevan dan unggul di industri keuangan,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (15/5/2024).
Sigit mengatakan, budaya inovasi di Bank Mandiri juga mampu mendorong perusahaan untuk mencatatkan kinerja yang luar biasa baik.
Bank Mandiri juga memanfaatkan keunggulannya sebagai wholesale bank terbesar dan dengan pengalaman selama puluhan tahun bersama korporasi-korporasi besar di Indonesia untuk berinovasi.
Hal itu dilakukan dengan menghadirkan pendekatan solusi berbasis ekosistem yang bersifat unik dari masing-masing korporasi tersebut.
Baca juga: Forbes Nobatkan Bank Mandiri sebagai Salah Satu World´s Best Bank 2024
Sigit mengatakan, inovasi dilakukan secara menyeluruh dan mencakup pengembangan talenta yang bersifat strategis, penguatan core banking system, pengembangan culture “Mandirian siap jadi digital”, dan optimalisasi point of sales Bank Mandiri agar semakin terkoneksi antara online dengan offline.
Budaya inovasi itu pun mendorong Bank Mandiri dapat hadir lebih cepat menjawab kebutuhan pelanggan, seperti super app Livin’ by Mandiri.
Aplikasi tersebut hadir dengan lebih dari 100 fitur layanan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Hal tersebut menjadikan Livin’ sebagai aplikasi perbankan dengan penambahan dan pengembangan fitur yang tergolong sangat cepat atau tidak kalah dengan financial technology (fintech).
Livin’ pun memanjakan pengguna yang kini mencapai lebih dari 24 juta dalam waktu yang singkat tersebut melalui fitur-fitur unggulannya.
Baca juga: Bank Mandiri Komitmen untuk Terapkan Prinsip ESG dalam Operasionalnya
Sigit menuturkan, keunggulan-keunggulan tersebut tercermin pula dengan sangat baik pada kinerja bank dari waktu ke waktu.
Konsistensi dalam melahirkan inovasi dan memanjakan pelanggan juga membuat produk pinjaman dan tabungan Bank Mandiri semakin diminati.
Salah satu buktinya adalah kredit dan dana pihak ketiga Bank Mandiri yang tumbuh jauh mengungguli pertumbuhan industri.
Hal itu membantu market share Bank Mandiri tumbuh semakin besar dan mengungguli pertumbuhan bank-bank lain.
Lebih menarik lagi, kata Sigit, inovasi yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan membuat bank tidak perlu mempromosikan produk dan layanannya secara berlebihan.
“Apabila kita lihat lebih dalam, hal ini tercermin pada dua indikator kinerja bank, yaitu rasio efisiensi atau cost to income ratio (CIR) dan rasio profitabilitas atau return on equity (ROE),” katanya.
Baca juga: Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen
CIR Bank Mandiri yang berada pada level 45 persen pada 2020 saat ini berada di level 34 persen. Hal ini menunjukkan Bank Mandiri dapat melayani pelanggan dengan jauh lebih efisien.
Level CIR itu diperoleh Bank Mandiri karena mengedepankan perbaikan proses bisnis dan digitalisasi untuk menghadirkan kecepatan, kemudahan, dan kepastian layanan.
Berikutnya, ROE Bank Mandiri juga secara konsisten terjaga di level 20 persen yang menunjukkan profitabilitas sangat baik untuk ukuran sebuah bank sebesar Bank Mandiri.
Senior Vice President (SVP) Business Transformation Bank Mandiri Thontowy Jauhari menambahkan, sertifikasi tersebut menandai Bank Mandiri sebagai institusi yang mendorong budaya inovasi.
Budaya tersebut dilakukan konsisten memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan pemangku kepentingan.
Baca juga: Bank Mandiri Genjot Transaksi Cross Border Lewat Aplikasi Livin’
Menurutnya, Bank Mandiri menunjukkan telah memiliki kerangka kerja yang sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan ide baru secara efektif.
Adapun proses penilaian untuk sertifikasi itu melibatkan evaluasi dan audit yang ketat oleh British Standards Institution (BSI) yang menilai strategi inovasi bank, manajemen ide, kolaborasi, dan metrik kinerja inovasi.
“ Sertifikasi ISO 56002 Kitemark adalah tonggak penting bagi kami. Ini menandakan bahwa kami tidak hanya berada di jalur yang benar dalam inovasi keuangan, tetapi juga bahwa kami terus berupaya meningkatkan cara kami melayani pelanggan,” ujarnya.
Thontowy meyakini, sertifikasi itu akan menjadi pendorong bagi Bank Mandiri untuk terus berinovasi dan memenuhi ekspektasi pelanggan yang selalu berkembang.
Lebih lanjut, Bank berlogo pita emas itu tidak hanya berinovasi dan bertransformasi dari segi produk dan layanan, tetapi juga menyentuh sisi pengembangan pegawai atau yang lebih dikenal dengan Mandirian.
Baca juga: Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah
Salah satunya lewat program Mandiri Innovation Xperience (MIX) yang kini menjadi bagian inti dalam pengembangan inovasi di perseroan.
Dia mengatakan, MIX bukan hanya sebuah program, tetapi juga ekosistem internal Bank Mandiri dalam melakukan ragam eksperimen dan ajang kolaborasi untuk menciptakan solusi inovatif yang siap menghadapi tantangan ke depan.
“MIX menjadi wadah di mana ide besar lahir dan berkembang, menempa jalan bagi Bank Mandiri untuk terus berada di garis terdepan inovasi di industri finansial Indonesia,” tuturnya.
Pada tahap berikutnya, lanjut Thontowy, Bank Mandiri juga akan berkomitmen untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya melalui “Open Innovation”.
Program tersebut bertujuan mengumpulkan ide segar dan inovatif yang bersumber dari eksternal.
Program itu diharapkan dapat menarik partisipasi dari start-up, akademisi, pengusaha, dan masyarakat umum yang memiliki ide kreatif yang dapat diintegrasikan dengan layanan dan operasional bank.
Baca juga: Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara
Dengan demikian, Bank Mandiri tidak hanya meningkatkan experience pelanggan, tetapi juga dapat memperkuat posisi sebagai pemimpin inovasi di industri perbankan Indonesia.