KOMPAS.com - Bank Mandiri menyediakan reverse vending machine (RVM) atau mesin penukaran sampah botol plastik untuk didaur ulang di beberapa titik kantor operasional Bank Mandiri. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik,
Fasilitas yang dibuka sejak Desember 2023 ini turut andil menjaga kawasan perkantoran yang dikelola Bank Mandiri dari pencemaran sampah plastik.
Saat ini, RVM terdapat di empat kantor Bank Mandiri, yakni Sentra Mandiri, Plaza Mandiri, Menara Mandiri, dan Mandiri University Daan Mogot.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, mesin RVM dilengkapi dengan fitur layanan yang menarik sekaligus bisa digunakan secara fleksibel.
Salah satu fitur itu, kata dia, yakni adanya layar sentuh interaktif, agar pengguna mudah memahami petunjuk pemakaian mesin.
“Mesin ini bisa dipakai oleh siapapun, baik para pekerja yang ada di kawasan Bank Mandiri Group ataupun mereka yang jadi pengunjung di kawasan perkantoran itu,” kata Alexandra dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Selasa (30/7/2024).
Baca juga: Bank Mandiri Resmi Jadi Bank Pertama Penyedia Layanan Terintegrasi Golden Visa
Langkah awal penggunaannya dimulai dengan memasukkan botol plastik bekas ke dalam RVM. Tidak berselang lama, RVM akan mendeteksi jenis barang yang telah diolah. Setelah itu, mesin memberikan nilai tukar dalam bentuk kredit poin untuk para penggunanya.
“Poin itu dapat ditukar dengan hadiah, seperti voucher belanja atau produk kerajinan tangan hasil daur ulang botol plastik,” tambah Alexandra.
Sampai Juni 2024, mesin RVM Bank Mandiri telah mencatat 4.679 transaksi, dengan 303.000 botol plastik terkumpul dan berat 566,7 kilogram (kg). Transaksi ini melibatkan 473 orang, dengan total 1,6 juta poin terkirim.
Donatur yang menukarkan satu botol plastik ke RVM akan menerima dua reward berupa Plasticpay Poin dan Livin’ Poin. Adapun nilai penukaran untuk satu botol plastik, yakni setara dengan 56 Plasticpay poin dan 1 Livin’ Poin.
Livin’ Poin atau biasa disebut dengan poin Livin Mandiri adalah program Apresiasi Kesetiaan atau Loyalty untuk nasabah bank Mandiri. Dengan program ini, nasabah bisa mengumpulkan sejumlah poin dari transaksi via bank Mandiri.
Sebagai informasi, pada umumnya botol plastik terbuat dari bahan plastik Polyethylene Terephthalate (PET). Bahan ini biasa ditemui pada kemasan minuman ringan berkarbonasi, air kemasan, susu, jus, dan minuman olahraga.
Baca juga: Diapresiasi ADB, Pabrik di Kendal Ini Mampu Daur Ulang 48.000 Ton Limbah Botol PET Per Tahun
PET sendiri adalah jenis plastik berlabel kode #1. Kode ini bisa ditemukan di atas atau di dekat dasar botol dan wadah.
Alexandar mengatakan, sampah plastik, termasuk barang yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon. Fenomena itu bisa diatasi lewat kerja kolaborasi dengan berbagai pihak.
Bank Mandiri mewujudkan kolaborasi itu dengan menunjuk pihak ketiga, yakni PT. Plasticpay Teknologi Daurulang (Plasticpay) dalam pengadaan maupun pengelolaan RVM.
“Ini tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan beberapa pihak terutama perusahaan anak. Menurut kami RVM merupakan satu terobosan luar biasa yang perlu didukung bersama,” kata Alexandar.
Upaya tersebut, kata Alexandar, telah menunjukkan tren positif serta dampak sosial. Misalnya, kini terhitung ada 480 partisipasi masyarakat yang terlibat dalam perubahan perilaku memilah sampah botol plastik.
Tercatat hingga kini sudah 32.310 sampah botol plastik atau setara dengan 604,35 kg botol plastik telah terkumpul dan akan didaur ulang menjadi felt material sebanyak 43,95 meter persegi (m2). Hasilnya sebanyak 3,199,482 gram karbon dioksida (CO2) jejak karbon berhasil dikurangi.
Alexandar menambahkan, pengelolaan sampah akan menjadi masalah besar, jika aktivitas pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan sampah tidak berjalan efisien.
Baca juga: KKP: Indonesia Peringkat 5 Penghasil Sampah Plastik Terbesar di Dunia
Pasalnya, sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan sekaligus mengganggu kesehatan masyarakat.
Menurutnya, daur ulang sampah di operasional perusahaan telah membuktikan komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan aspek berkelanjutan. Mesin RVM dinilai ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang bebas emisi di masa depan.
“Bank Mandiri sadar bahwa pengelolaan sampah yang efisien dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan dapat mencerminkan nilai keberlanjutan untuk perusahaan dan masyarakat,” tambah Alexandra.
Mengutip data Bank Mandiri, transaksi RVM sampai dengan Juni 2024 setara dengan penyelamatan lahan seluas 478,82 m2 dan pengurangan jejak karbon yang setara dengan 3 juta gram CO2.
Langkah tersebut selaras dengan target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait peta jalan pengurangan sampah oleh produsen sebanyak 30 persen pada 2029.
Tidak hanya itu, penyediaan mesin RVM juga sebagai bagian dari upaya Bank Mandiri Net Zero Emissions Operations pada 2030. Hal ini selaras dengan visi Net Zero Emissions Indonesia pada 2060 .
“Kami berharap RVM ini dapat menjadi sinergi positif bersama Mandiri dan Mandirian untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan rendah karbon emisi,” ujar Alexandra.
Baca juga: Minum dari Botol Plastik Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2