KOMPAS.com - Bank Mandiri menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda perubahan iklim global melalui inovasi di sektor finansial khususnya pembiayaan berkelanjutan.
Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan posisi krusial Indonesia dalam menjaga keseimbangan karbon.
Untuk mencapai visi tersebut, kolaborasi pemangku kepentingan dan penerapan strategi pembiayaan yang inovatif perlu dilakukan.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk memimpin dalam inovasi pembiayaan berkelanjutan serta memanfaatkan kekuatan sumber daya alam Indonesia sebagai aset strategis dalam upaya global menjaga stabilitas iklim," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Hal tersebut disampaikan pada sesi bertajuk “CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing" dalam acara Conference of the Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024).
Baca juga: Bank Mandiri Jangkau Lebih Banyak Mata Uang Asing di Livin’ by Mandiri
Berdasarkan data data Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations, Indonesia memiliki tiga faktor penting terkait posisi tersebut, yakni lahan gambut terluas di dunia, menjadi negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak, dan memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia.
“Indonesia bisa memimpin agenda perubahan iklim bila memanfaatkan potensi nature based solution (NBS),” imbuh Darmawan.
Terdapat tiga aspek utama, lanjut dia, yang harus dibenahi untuk membentuk ekosistem berkelanjutan di Indonesia, yaitu keterbatasan pengetahuan terkait praktik bisnis berkelanjutan dan kesenjangan pembiayaan untuk memperbesar skala proyek berkelanjutan.
“Serta, akses terhadap teknologi yang belum merata di seluruh industri,” lanjutnya.
Baca juga: Bank Mandiri Kenalkan Livin Around The World kepada Diaspora Indonesia di Houston, AS
Sementara itu, Bank Mandiri juga memiliki dua fokus utama dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan tersebut. Pertama, memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek berbasis iklim.
Kedua, menjalankan peran sebagai environment, social, and governance (ESG) advisor bagi nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Adapun, Darmawan juga menyebutkan tujuan besar Bank Mandiri yakni turut menjadikan nasabah sebagai Sustainability Champion melalui praktik bisnis yang impact-driven, dan memperoleh competitive advantage dalam aspek keberlanjutan.
“Serta, mengadopsi global best practice, dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim, dengan tujuan untuk mendukung tujuan Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060 atau lebih cepat,” sebutnya.
Selain itu, Bank Mandiri juga telah merealisasikan pembiayaan berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi di berbagai sektor prioritas dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC).
Portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp 285 triliun atau tumbuh sebesar 12,8 persen secara tahunan pada September 2024.
“Kami mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bekerja bersama kami, sebagai your preferred financial partner," kata Darmawan.
Pertumbuhan tersebut dikontribusikan oleh portofolio sosial sebesar Rp 143 triliun atau tumbuh sebesar 9,4 persen dan portofolio hijau sebesar Rp 142 triliun atau tumbuh sebesar 16,4 persen. Hal ini menjadikan Bank Mandiri sebagai Green Financing market leader dengan pangsa pasar di atas 35 persen.
Baca juga: Simak Daftar Kurs Rupiah di Bank Mandiri sampai BCA
"Dengan demikian, kita dapat memperbesar dampak positif, mempercepat penurunan emisi, dan mendukung masa depan yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar Darmawan.