KOMPAS.com — Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam menjalankan aspek keberlanjutan yang terkait pembiayaan dan produk perbankan.
Upaya penguatan itu dilakukan dengan menerapkan dua inisiatif strategis dalam bentuk Sustainable Finance Framework (SFF) dan Transition Finance Framework (TFF).
Bahkan, bank bersandi BMRI di bursa saham tersebut menjadi bank pertama nasional yang menerapkan SFF di Tanah Air.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyatakan, kedua kebijakan tersebut merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan Bank Mandiri.
Kedua kerangka bisnis itu tidak hanya memastikan proses bisnis di Bank Mandiri telah memenuhi standar global, tetapi juga sejalan dengan regulasi nasional terkait keuangan berkelanjutan.
Darmawan berharap, implementasi kedua kebijakan itu dapat mempertajam dan memperkuat kualitas proses bisnis berkelanjutan Bank Mandiri dengan pendekatan yang semakin diakui serta diterima pasar.
Baca juga: Demi Solusi Finansial Inklusif, Bank Mandiri Perluas Bantuan untuk Petani dan UMKM
“Tak hanya itu, kehadiran SFF dan TFF juga akan mendukung langkah-langkah transformatif di Indonesia menuju terciptanya ekonomi rendah karbon,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (10/3/2025).
Dia menjelaskan, SFF dirancang sebagai panduan kebijakan strategis untuk mendukung pembiayaan pada aktivitas hijau dan sosial.
Hal tersebut sejalan dengan agenda keberlanjutan nasional dan global, seperti pengembangan energi terbarukan, infrastruktur ramah lingkungan, dan program pemberdayaan sosial.
Selain itu, Bank Mandiri dapat meluncurkan berbagai produk dan layanan keuangan inovatif melalui SFF, seperti Social Loan, Green Bonds, Sustainability-linked Loan, serta instrumen finansial lain yang mendukung agenda keberlanjutan.
Melalui SFF, Bank Mandiri telah merumuskan kriteria yang komprehensif untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan.
Baca juga: Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM Bank Mandiri 2024 Meningkat
Kriteria tersebut mencakup aspek klasifikasi, pemantauan, serta pelaporan aktivitas keuangan berkelanjutan secara transparan dan akuntabel.
Dalam laporan penilaian keuangan Second Party Opinion (SPO), lembaga penyedia opini independen S&P Global Ratings menilai, SFF yang diterapkan Bank Mandiri telah selaras dengan standar dan prinsip keberlanjutan global.
Prinsip-prinsip itu, antara lain terkait dengan Green Loan Principles dan Social Loan Principles yang diterbitkan oleh Loan Market Association (LMA), serta Green Bond Principles, Social Bond Principles, dan Sustainability Bond Guidelines yang diterbitkan International Capital Market Association (ICMA).
Perlu diketahui, TFF dirancang untuk memperluas cakupan pembiayaan pada aktivitas terkait transisi.
TFF memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang saat ini belum sepenuhnya ramah lingkungan, tetapi memiliki rencana dan komitmen konkret untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dalam jangka pendek hingga menengah.
Baca juga: Respectful Workplace Policy Jadi Upaya Bank Mandiri Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif
TFF dibuat untuk mempercepat proses transisi menuju ekonomi rendah karbon dengan memastikan bahwa proses ini inklusif dan berkeadilan (just transition).
Dengan framework tersebut, Bank Mandiri memberikan peluang bagi sektor tradisional berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi nasional.
Namun, perseroan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui Corporate-in-Transition Financing.
Dalam proses penyusunan framework tersebut, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Deloitte sebagai konsultan strategis agar materinya relevan dengan perkembangan bisnis.
Lead Partner Financial Services Deloitte Consulting South East Asia, Simon Tong menyatakan, Bank Mandiri telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam memastikan framework ini dirancang dengan pendekatan komprehensif.
Dia mengatakan, proses penyusunan framework tersebut memperhatikan regulasi nasional, seperti Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI). Hal ini telah memenuhi standar global, seperti International Capital Market Association (ICMA) dan Loan Market Association (LMA).
Baca juga: Terapkan Inovasi Berkelanjutan, Bank Mandiri Raih 2 Penghargaan Alpha Southeast Asia 2024
“Hal ini mencerminkan dedikasi Bank Mandiri untuk menjadi pemimpin dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia,” kata Simon.
Darmawan menambahkan, keberadaan SFF dan TFF mencerminkan langkah nyata Bank Mandiri dalam memimpin transformasi keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Ia menyebutkan, perseroan berkomitmen memberikan dampak yang signifikan bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui SFF dan TFF, Bank Mandiri juga menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnisnya serta menciptakan dampak positif yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi Indonesia.
Kedua kerangka itu tidak hanya menjadi wujud nyata dari visi keberlanjutan Bank Mandiri, yaitu "Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future", tetapi juga mempertegas peran aktifnya dalam mendukung target nasional untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Selain itu, Bank Mandiri mengapresiasi dan mendukung penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menyusun dan mengembangkan TKBI, yang akan menjadi standar secara nasional.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
Taksonomi itu diharapkan menjadi standar nasional yang dapat mempercepat implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam mendukung pencapaian Enhanced National Determined (ENDC) di sektor prioritas