KOMPAS.com – Bank Mandiri memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat sepanjang 2025.
Akselerasi dalam memperkuat ekosistem wholesale dan perluasan penyaluran kredit berkelanjutan menjadi langkah utama perseroan dalam menjaga kontribusi yang merata terhadap pertumbuhan ekonomi regional di seluruh wilayah Indonesia.
Strategi tersebut berhasil mendorong capaian kinerja yang solid sekaligus mempercepat transformasi digital guna memperluas akses layanan keuangan.
Baca juga: Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 13,2 Triliun Per Kuartal I 2025, Naik 3,9 Persen
Dalam Paparan Kinerja Triwulan I 2025, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan bahwa sinergi dengan berbagai mitra serta partisipasi dalam program pemerintah menjadi langkah strategis untuk memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Darmawan menilai, penguatan pembiayaan pada sektor prospektif sesuai dengan potensi kewilayahan serta digitalisasi layanan finansial menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” ujar Darmawan dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/5/2025).
Sebagai bagian dari strategi akselerasi pertumbuhan, Bank Mandiri terus mempercepat transformasi digital melalui penguatan platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri.
Sampai Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta pengguna. Pada periode kuartal I 2025, Frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai 1,1 miliar transaksi. Jumlah ini naik 30 persen ketimbang tahun sebelumnya dengan nilai transaksi menembus Rp 1.070 triliun atau meningkat 16 persen secara tahunan.
Sementara itu, Kopra by Mandiri mencatatkan volume transaksi sebesar 349 juta hingga per kuartal I 2025. Adapun nilai transaksi yang dikelola Kopra by Mandiri tumbuh 23 persen atau mencapai Rp 6.000 triliun secara tahunan.
Darmawan menyatakan, digitalisasi menjadi pilar penting dalam meningkatkan daya saing Bank Mandiri sekaligus memperluas akses keuangan nasional.
Melalui optimalisasi layanan digital Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp 7.066 triliun hingga akhir Maret 2025. Jumlah ini tumbuh 21,9 persen secara tahunan.
Kinerja positif tersebut turut mendorong efisiensi operasional. Hal ini tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only yang terjaga di level 38,2 persen di akhir Kuartal I 2025.
Baca juga: Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 12,8 Triliun Per Maret 2025
Lebih lanjut, Darmawan menambahkan bahwa sejalan dengan upaya memperluas layanan digital, Livin' Merchant yang diluncurkan pada Juni 2023 mencatat 2,6 juta pengguna terdaftar hingga Maret 2025. Jumlah ini tumbuh 35 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Platform tersebut menjadi motor baru Bank Mandiri dalam mempercepat digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM) secara inklusif di seluruh Indonesia termasuk area non-urban.
Pasalnya, Livin' Merchant mengalami pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang naik hingga 3 kali lipat ketimbang periode Maret 2024.
Bank Mandiri terus mengakselerasi inovasi digital agar dapat menghadirkan layanan perbankan yang semakin relevan dan adaptif terhadap kebutuhan nasabah di era yang dinamis ini.
"Kami berharap, Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah nyata dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan masyarakat dan nasabah melalui transformasi berkelanjutan,” ujarnya.
Digitalisasi tersebut berkontribusi pada peningkatan pendapatan non bunga konsolidasi yang mencapai 17,3 persen secara tahunan per Maret 2025 menjadi sebesar Rp 11,24 triliun. Peningkatan tersebut turut didukung pertumbuhan transaksi digital, layanan trade finance, treasury, dan pengelolaan dana yang memperkuat diversifikasi pendapatan perseroan.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp 13,2 triliun atau tumbuh 3,9 persen secara tahunan hingga Maret 2025. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional.
Pada sisi rasio profitabilitas, return on equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8 persen secara bank only.
Ke depan, lanjut Darmawan, Bank Mandiri akan konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel sambil tetap mengedepankan manajemen risiko secara disiplin.
"Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan," tutur Darmawan.