KOMPAS.com - Burn out alias kelelahan bekerja dan stres menjadi keluhan banyak pekerja belakangan ini. Jika tak segera diatasi, kondisi ini bisa berdampak pada turunnya produktivitas dan kinerja.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank Mandiri membangun well-being program bertajuk “hc4U”.
Program tersebut merupakan komitmen Human Capital (HC) Bank Mandiri untuk mewujudkan salah satu mandat, yaitu Create Meaningful Employee Experiences dalam membentuk Mandirian Ber-AKHLAK Who Always Deliver & Ahead untuk menjawab tantangan transformasi Bank Mandiri.
Salah satu bentuk kegiatan dari program well-being Bank Mandiri adalah sharing session melalui Mandirian Podcast Asyiknya Bahas Culture (ABC) bertajuk “Psychological Well-being: Masalah Tidur Dapat Memperburuk Kondisi Mental?” pada Agustus 2023.
Siniar itu menghadirkan psikolog profesional dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT-UI) sebagai narasumber.
Baca juga: Menginjak Usia Ke-25 Tahun, Bank Mandiri Terus Hadirkan CSR Berdampak Positif
Sharing session itu bertujuan membekali para Mandirian (sebutan untuk pegawai Bank Mandiri) dengan pengetahuan cara mengatasi stres yang tiba-tiba muncul akibat kurang istirahat dan kurang mampu mengelola stres.
Sesi tersebut merupakan adalah bagian dari program kesehatan psikologis yang merupakan satu dari empat dimensi program well-being yang dikembangkan dan diperkaya secara serius oleh Bank Mandiri.
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan, pihaknya memahami bahwa untuk mencapai produktivitas yang maksimal, pegawai memegang peranan penting sebagai motor penggerak segala inisiatif dan strategi di Bank Mandiri.
“Untuk itu, kami di HC berkomitmen memastikan kesehatan pegawai terjaga dengan baik melalui penyempurnaan program well-being yang dibangun di Bank Mandiri,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Jalankan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih 5 Penghargaan di Alpha Southeast Asia Awards 2023
Agus menyebutkan, kesehatan karyawan merupakan salah satu komponen kunci pada pilar Sosial dalam kerangka environment, social, and governance (ESG).
Sebab, perusahaan hanya bisa beroperasi, bertumbuh, dan mencetak profit secara yang berkelanjutan jika karyawannya sehat, bahagia, dan sejahtera.
Untuk diketahui, kamus American Psychological Association (APA) menyebutkan, well-being adalah keadaan seorang yang digambarkan memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik.
Ketika pegawai merasa kurang puas, atau tidak merasa bahagia, maka ada kemungkinan terjadi penurunan produktivitas yang berpengaruh pada pelemahan performa kerja.
Program well-being sudah lama ada di bank dengan kode saham BMRI tersebut. Namun, program ini hanya tersebar di berbagai unit, berskala kecil, dan kerap bersifat insidental.
Baca juga: Demi Ekonomi Hijau, Bank Mandiri Dukung Penerapan Sustainable Financing di Indonesia
Group Head HC Strategy and Talent Management Bank Mandiri Steven Augustino Yudiyantho mengatakan, program yang existing itu belum cukup efektif untuk membuat sustainable productivity bisa berjalan.
“Itu sebabnya manajemen Bank Mandiri membuat sebuah kebijakan program well-being atau wellness yang terintegrasi, yang disempurnakan, agar impact-nya lebih besar,” ujarnya.
Bank Mandiri oun meningkatkan fungsi hc4U, sebuah unit di bawah HC Bank Mandiri untuk mengontrol dan mengelola seluruh program well-being yang terintegrasi dan disempurnakan tersebut.
Fungsi hc4U yang merupakan employee center of information kini ditingkatkan dan diperkaya dengan mengelola fasilitas-fasilitas dan program Mandiri Well-Being.
“Inilah yang kami sebut sebagai hc4U 2.0, yakni hc4U yang semakin disempurnakan,” ujar Steven.
Baca juga: Harpelnas 2023, Bank Mandiri Adakan Promo Besar-besaran untuk Nasabah
Seluruh program dalam Mandiri Well-Being bergerak melalui empat dimensi utama, yakni psikologi (psychological), fisik (physical), keuangan (financial), dan lingkungan kerja (workplace).
Dengan program well-being, pegawai diberikan inspirasi untuk memiliki kesehatan fisik dan psikologis yang seimbang serta diperkuat dengan kesehatan finansial dan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai produktivitas berkelanjutan.
Salah satu bentuk program Psychological Well-Being adalah fasilitas konsultasi psikologis tatap muka secara online (tele-counselling psychologist) yang dapat diajukan melalui fasilitas HC chatting, walk-in center, hc4U call center, serta e-mail.
Layanan konseling tersebut dapat dilakukan selama weekdays dan mampu mengakomodasi sesi konseling di luar jam kerja.
Program well-being itu juga mencakup kesehatan finansial karyawan. Tidak diartikan sebagai matre, tetapi kecukupan finansial merupakan faktor yang menentukan rasa aman, etos kerja, kebahagiaan, dan performa karyawan.
Baca juga: Dukung AIPF 2023, Bank Mandiri Bidik Kerja Sama di Bidang Keuangan Berkelanjutan
Dengan adanya refinement fungsi hc4U, program pengelolaan keuangan pribadi alias personal finance tidak hanya menyasar karyawan di unit tertentu, tetapi juga terintegrasi ke semua unit.
Bahkan, dengan teknologi digital, Mandirian yang bekerja di cabang-cabang di daerah bisa mendapat pelatihan investasi dan perencanaan keuangan pribadi yang sama dengan pegawai di kantor pusat.
Bank Mandiri menilai, program personal financial advisory sangat penting bagi karyawan, khususnya yang berusia muda atau di bawah 40 tahun yang jumlahnya kurang lebih 80 persen dari total karyawan BMRI.
Untuk program Workplace Well-Being, Bank Mandiri tengah mengembangkan kajian program terkait flexible working arrangement.
Baca juga: Cara Membuat Kartu Kredit Bank Mandiri secara Online, Bisa lewat Aplikasi dan Website